Obat disfungsi ereksi yang kerap disalahgunakan sebagai
obat kuat dan
dijual di toko-toko obat ilegal pinggir jalan mengandung bahan berbahaya
bagi tubuh.
Perwakilan dari Akademi Farmasi dari Fakultas
Kedokteran Indonesia, dr. Melva Louisa, S.Si, M. Biomed yang tidak
terlibat dalam penelitian ini mengatakan bahwa obat-obatan disfungsi
ereksi yang kebanyakan produk dari perusahaan farmasi Pfizer (
viagra)
mengandung bahan seperti:
- Tinta biru
- Amfetamin
- Metronidazol
- Zat aktif kurang/ berlebih
- Laktosa
- Paracetamol
- Kafein
- Talk
- Zat pengikat (dry wall)
"Selain bahan yang dipalsukan, cara membuat obat juga tidak bersih.
Seringkali didapatkan penjual obat yang menggunakan ember (bekas) yang
biasa digunakan untuk mengaduk semen. Ini membahayakan," tegasnya.
Sebagai masyarakat, kata Melva, kita harus jeli dan cermat terhadap obat-obatan yang palsu.
"Obat
palsu itu bukan hanya isi obatnya yang dipalsukan, tapi juga seringkali
labelnya sama, zat aktifnya benar, tapi ternyata bukan diproduksi
Pfizer,"jelasnya.
"Untuk itu, masyarakat harus jeli memerhatikan
kemasan, nomor registrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), bahasa
kemasan yang harusnya bahasa Indonesia, dan pembelian obat yang resmi,"
tambahnya.
(Fit/Abd)